ads

ISLAMISASI NUSANTARA : Sebuah Epilog Dari berbagai Macam Teori Dan Fakta (Bagian 1)

Tags:


oleh: Wijang Basalamah

Indonesia adalah salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di Dunia. Meski sebelumnya, nusantara dikenal sebagai daerah yang kuat corak Hindu dan Budha nya. Yang dibuktikan dengan banyaknya persebaran kerajaan Hindu Budha di seantero Nusantara. Bahkan salah satu kerajaan yang ada sebut saja majapahit dan singosari yang disegani bahkan sampai luar Nusantara. Namun semua ada masanya, ketika kerajaan kerajaan Hindu Budha mulai mengalami “degradasi” di berbagai macam aspek, islam mulai hadir menyapa nusantara.
Banyak sekali teori-teori dan fakta yang diungkapkan para sejarawan tentang masuknya Islam ke Nusantara. Mulai dari mana asalnya, siapa yang pertama kali membawanya, kapan pertama kali datangnya, dan daerah mana yang pertama kali terkena dampak islamisasi. Semuanya diperkuat dengan bukti maupun fakta masing-masing. Namun dari berbagai macam pendapat tersebut, tentu ada pendapat dan fakta yang paling kuat yang bisa kita jadikan rujukan untuk kepentingan pendidikan atau sebagai pembelajaran, pengambilan hikmah agar tidak terjadi pergeseran sejarah yang berdampak besar bagi peradapan negeri kita. Disini akan coba kita ungkap sebuah epilog dari panjangnya proses islamisasi nusantara.
Dalam sebuah seminar Histografi islam indonesia yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kementrian RI pada 10-12 Desember 2007 di Cisarua Bogor, yang dihadiri oleh ahli disiplin ilmu sejarah seperti Azyumardi Azra, Badri Yatim, Ahmad Mansyur Suryanegara serta wakil-wakil dari perguruan tinggi dan ormas islam (MUI, Muhammadiyah, NU, Persis, DDII). Menegaskan bahwa agama islam masuk ke Indonesia pada Abad ke-7 masehi atau tahun ke 1 Hijriyah. Yang dibawa oleh para Mubaligh dari jazirah Arab (Yaman) yang datang langsung ke gugusan pulau-pulau di semenanjung Melayu, salah satu diantaranya adalah sumatera. Seperti diketahui, agama Islam masuk ke Yaman dibawa oleh Muadz bin Jabal, seorang sahabat nabi yang diangkat menjadi gubernur Yaman pada tahun 630 M. Bersama saudagar saudagar dari sana, para ulama dan mubaligh itu berlayar ke China, menelusuri kawasan Asia selatan (India dan Benggala) sampai ke sumatera. Pelayaran mereka bergantung kepada angin barat laut yang bertiup pada bulan September dan akhir Desember, sehingga mereka harus menunggu dan singgah terlebih dahulu di kawasan Sumatera dan Malaya selama beberapa bulan. Sebagian mereka sengaja datang untuk menetap demi menyiarkan agama Allah. Fakta inilah yang coba hendak dihapuskan dari sejarah Nusantara.
*bersambung..


Terbaru dari KAMMI

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu Image and video hosting by TinyPic